28 November 2024

Explore Persib

Persib Bandung dan Olahraga Jawa Barat

Sampurasun PERSIB: Kupas Literasi Keuangan Bersama Bobotoh

3 min read

PERSIB kembali menggelar acara “Sampurasun: Ngawangkong Ngobrolkeun PERSIB”. Kali ini, acara Sampurasun tersebut menghadirkan Brand Manager PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), Jonathan Kriss, Certified Financial Planner Luna Mantyasih Makarti, Head of Business Development PT PERSIB Bandung Bermartabat, Putra Kartono dan pemain PERSIB, Ryan Kurnia untuk membahas literasi keuangan yang dikemas dalam talkshow edukatif bertema “Finansial Bobotoh Sehat, Dukungan Untuk PERSIB Lebih Kuat” di Graha PERSIB, Jalan Sulanjana No. 17 Kota Bandung.

Dalam talkshow yang berlangsung santai ini, Pemain PERSIB, Ryan Kurnia berbagi cerita dengan Bobotoh tentang pengalaman pengelolaan keuangan yang dilakukan sebagai pesepakbola profesional.

“Di era digital seperti sekarang ini, banyak sekali kemudahan yang bisa kita dapatkan, termasuk untuk urusan keuangan. Hanya saja, kita harus semakin melek literasi keuangan supaya bisa bijak dalam pengelolaan keuangan kita,” katanya.

Bukan hanya pemain, Bobotoh yang hadir pada talkshow ini cukup antusias berdialog dengan para narasumber, termasuk soal keamanan dan kenyamanan pemanfaatan berbagai aplikasi keuangan yang makin marak.

Head of Business Development PT PERSIB Bandung Bermartabat, Putra Kartono mengaku senang dengan antusiasme Bobotoh dalam talkshow tersebut. “Kami sangat bangga dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh Bobotoh dalam mengikuti talkshow ini. Kolaborasi dengan Adakami membuktikan bahwa PERSIB bukan hanya tentang sepakbola, tetapi juga tentang memberdayakan komunitas kami dalam berbagai aspek kehidupan,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Brand Manager PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) Jonathan Kriss menyampaikan pihaknya sangat senang dan bangga melihat antusiasme dan semangat para Bobotoh dalam mendukung PERSIB, khususnya dengan kemenangan PERSIB dalam kompetisi Liga 1 musim 2023/2024 baru-baru ini.

Jonathan berharap PERSIB bisa terus berlaga dengan prima dan memenangkan pertandingan-pertandingan yang masih menanti di depan. Untuk itu, ke depannya dukungan yang berkesinambungan, tanpa henti, bahkan semakin kuat dari para Bobotoh, sebagai basis pendukung terdepan PERSIB, sangat diperlukan.

Menurut Jonathan, pengelolaan keuangan yang baik dan bertanggung jawab menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh para Bobotoh untuk bisa terus mendukung PERSIB. Hal ini bisa dimulai dengan memahami cara membedakan dan memenuhi kebutuhan yang benar-benar menjadi prioritas atau sekedar keinginan, seperti keinginan untuk mengikuti lifestyle atau cara hidup tertentu.

“Pemahaman dasarnya, tidak semua lifestyle itu harus dipenuhi. Terlebih lagi jika harus sampai mengajukan pinjaman demi lifestyle,” ujar Jonathan.

Jonathan menuturkan, pinjaman memiliki kategori, yakni sehat dan tidak sehat. Pinjaman sehat memiliki setidaknya 2 (dua) ciri. Pertama, dimanfaatkan untuk kebutuhan produktif, seperti modal usaha sehingga debitur bisa memperoleh hasil atau pendapatan tambahan. Kedua, pengajuan pinjaman dilakukan sesuai dengan kebutuhan, bukan sekedar keinginan, dan mempertimbangkan kemampuan untuk membayar. Guna memastikan kemampuan bayar, menurut Jonathan, ada baiknya total pinjaman yang dimanfaatkan tidak melebihi 30% dari penghasilan untuk masyarakat berpenghasilan tetap atau 30% dari pengeluaran bulanan untuk masyarakat dengan profesi pekerja lepas (freelancer) .

“Masih ada beberapa ciri pinjaman sehat. Namun kalau Bobotoh bisa pastikan dua hal simple ini saja, Bobotoh sudah bisa pastikan walaupun punya pinjaman tetap dalam batas yang sehat,” ujarnya.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memastikan bahwa pengeluaran dan pinjaman masih dalam batas yang sehat adalah dengan giat melakukan pencatatan dana keluar dan masuk, sampai pada nominal terkecil. “Kebiasaan mencatat ini penting dalam financial planning,” ujar Jonathan.

Selain kegiatan diskusi mengenai literasi keuangan dengan para Bobotoh, Jonathan menyampaikan bahwa kerja sama antara AdaKami dan PERSIB dalam meningkatkan literasi keuangan di kalangan Bobotoh masih akan berlanjut.

Ke depan, AdaKami bersama PERSIB juga akan mengadakan coaching class mengenai pengelolaan keuangan bagi para Bobotoh yang memiliki usaha rumahan atau UMKM. Lewat coaching class ini, para Bobotoh yang memiliki usaha rumahan diharapkan bisa memahami, membedakan, dan menerapkan pengelolaan keuangan yang sehat, baik untuk keuangan pribadi maupun usahanya. Lewat program ini, kesehatan keuangan pribadi maupun usaha Bobotoh bisa terus terjaga dan semakin sehat. “Intinya kita sama-sama berusaha bagaimana caranya agar finansial Bobotoh sehat, dukungan untuk PERSIB lebih kuat,” pungkasnya.

Sementara itu, Certified Financial Planner, Luna Mantyasih Makarti juga mengatakan bahwa acara Sampurasun PERSIB dengan topik “Finansial Bobotoh Sehat, Dukungan Untuk PERSIB Lebih Kuat” ini merupakan langkah dan inisiatif yang sangat positif. “Ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi Bobotoh untuk memperdalam pemahaman mereka tentang manajemen keuangan, tetapi juga membantu mereka mengambil langkah-langkah yang lebih cerdas dalam mengatur keuangan pribadi mereka. Semoga acara ini sukses dan memberi dampak positif yang besar bagi komunitas Bobotoh.” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *