2 April 2025

Explore Persib

Persib Bandung dan Olahraga Jawa Barat

Pulang ke Kroasia Untuk Melepas Rindu Bersama Keluarga, Bojan Hodak Tetap Utamakan Kesehatan

2 min read

Di tengah jeda pertandingan internasional dan libur Idulfitri 1446 H pada kompetisi Liga 1 2024/2025, tim Persib Bandung mengambil langkah strategis dengan meliburkan aktivitas latihan mereka hingga 21 Maret 2025.

Awalnya, jeda ini hanya direncanakan selama satu pekan, namun sang pelatih kepala, Bojan Hodak memutuskan untuk memperpanjang libur hingga 10 hari. Keputusan ini mencerminkan betapa pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental, terutama bagi sosok yang harus mengemban beban strategis dan emosional dalam setiap pertandingan.

Sebagai pelatih, Bojan tidak hanya bertanggung jawab menyusun taktik dan strategi, tetapi juga harus selalu memikirkan segala kemungkinan yang bisa terjadi di lapangan. Ia harus siap mengantisipasi pemain yang absen karena cedera, performa yang menurun, bahkan keputusan wasit yang kontroversial.

Tekanan tersebut kerap membuatnya berada di bawah bayang-bayang kekhawatiran yang berat, mulai dari keinginan agar timnya selalu tampil prima, hingga kekhawatiran atas kondisi mental dan fisik para pemain.

Di balik segala dinamika tersebut, Bojan dikenal sebagai sosok yang ekspresif, meskipun emosinya kerap meledak bila situasi tidak berjalan sesuai harapan, ia tak segan-segan memberikan apresiasi kepada anak asuhnya ketika mereka menunjukkan performa maksimal.

Dalam kesempatan jeda kompetisi kali ini, Bojan Hodak memutuskan untuk pulang ke Kroasia guna menyeimbangkan beban pekerjaan dan kehidupan pribadinya. Ia mengungkapkan melalui pesan singkat yang diberikan kepada awak media: “Saya berada di Kroasia. Saya perlu meluangkan waktu bersama keluarga.”

Pernyataan ini menggambarkan betapa pentingnya momen kebersamaan dengan keluarga, terutama setelah sekian lama terjebak dalam rutinitas persiapan dan pertandingan yang padat. Tak hanya itu, Bojan juga mencurahkan isi hati terkait kurangnya waktu luang di musim-musim sebelumnya.

“Tahun ini saya tidak punya cukup waktu. Jeda di musim lalu setelah kami menjuarai liga juga terbilang pendek,” tambahnya.

Kata-kata tersebut menunjukkan betapa beratnya tekanan yang harus ia pikul, di mana setiap detik di lapangan harus dioptimalkan untuk mencari celah bagi timnya agar tetap konsisten di puncak klasemen. Dalam tekanan seperti itu, menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental menjadi hal yang tidak bisa ditawar.

“Saya juga harus melakukan medical check-up. Jadi saya harus melakukan semuanya itu dalam waktu sembilan hari ini,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *