Mobilitas Suporter Jadi Prioritas, Integrasi Transportasi ke GBLA Akan Ditingkatkan
1 min read
Aksesibilitas menjadi salah satu tantangan utama bagi Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Oleh karena itu, dalam pertemuan antara PT PBB, Pemerintah Kota Bandung, dan Bank Dunia, rencana integrasi transportasi ke stadion menjadi salah satu prioritas utama.
Salah satu skema yang dibahas adalah penerapan transit-oriented development (TOD) di sekitar GBLA. Ini mencakup pengembangan jalur Kereta Commuter Lokal yang lebih dekat ke stadion, optimalisasi transportasi umum, serta sistem parkir yang lebih efisien.
“Kami mendukung penuh inisiatif ini dan siap berkolaborasi untuk mewujudkan GBLA sebagai pusat olahraga dan pariwisata yang terintegrasi,” ujar Adhitia Putra Herawan, Deputy CEO PT PBB.
Sebagai perbandingan, di Inggris hampir semua stadion besar memiliki koneksi kereta langsung atau dekat dengan jalur transportasi utama. Old Trafford di Manchester memiliki akses langsung ke jalur Metrolink, memudahkan puluhan ribu suporter mencapai stadion dalam waktu singkat.
Anfield di Liverpool memiliki layanan bus ekspres khusus pada hari pertandingan. Sementara itu, Emirates Stadium di London dapat diakses dengan jalur London Underground, memastikan pergerakan suporter tetap lancar.
Jika rencana ini terealisasi di Bandung, perjalanan Bobotoh ke GBLA bisa lebih nyaman dan efisien. Peningkatan akses ke Kereta Cepat Whoosh dan pengembangan jalur transportasi publik lainnya juga menjadi faktor yang bisa mempercepat transformasi GBLA menjadi stadion modern dengan mobilitas yang lebih baik.
Selain kenyamanan bagi suporter, pengurangan penggunaan kendaraan pribadi juga akan mengurangi kemacetan dan jejak karbon, menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan berkelanjutan di sekitar stadion.