Mampu Tampilkan Debut Ciamik Tanpa Tekanan, Beckham Putra Berbagi Cara Menjawab Kepercayaan Untuknya di Timnas Indonesia
2 min read
Di tengah gegap gempita ribuan pasang mata di Stadion Utama Gelora Bung Karno, gelandang serang Persib Bandung, Beckham Putra Nugraha menapaki satu fase penting dalam karier profesionalnya. Ia menjalani debut bersama Tim Nasional Indonesia dalam laga kontra Tiongkok pada 6 Juni 2025 dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Momen ini tentu menjadi impian bagi banyak pesepak bola Indonesia, namun bagi Beckham, panggilan ke Timnas bukan hanya sekedar pencapaian emosional, lebih jauh dari itu, ini adalah amanat teknis dan mental yang harus dijawab dengan performa.Beckham masuk pada babak kedua, tepatnya menit ke-74 menggantikan Yakob Sayuri, dan turut mengawal kemenangan tipis 1-0 lewat gol penalti Ole Romeny pada babak pertama.

Menariknya, meski ini adalah debut resminya, Beckham sama sekali tidak menunjukkan gestur yang tertekan. Dalam pernyataan usai laga, ia justru mengungkapkan bahwa tekanan adalah bagian dari hidup yang sudah menyatu dengan dirinya sebagai pesepak bola.
“Ya, tentunya ini karena sepak bola adalah hidup saya, jadi nikmati saja, tidak ada beban, tidak ada pressure. Kalau misalnya ada pressure itu adalah bagian dari hidup saya, jadi tidak usah (dianggap) jadi hambatan bagi saya,”ujarnya dengan tenang.
Lebih jauh, pemain yang biasa mengenakan nomor punggung 7 di Persib itu juga bicara tentang pentingnya menjawab kepercayaan yang diberikan oleh pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. Debutnya bukan kebetulan, melainkan buah dari evaluasi dan keputusan teknis sang pelatih. Oleh karena itu, Beckham merasa punya tanggung jawab untuk membalas kepercayaan itu dengan kontribusi nyata di atas lapangan.
“Kita harus menjawab kepercayaan pelatih, karena pelatih sudah memberikan kepercayaan kepada saya. Tentunya itu harus saya jawab, dan akhirnya saya bisa debut dan Alhamdulillah bisa menang di pertandingan (melawan Tiongkok),” lanjutnya.
Di tengah ketatnya persaingan di lini tengah Timnas yang kini diisi pemain-pemain berkualitas seperti Marselino Ferdinan, Ricky Kambuaya, hingga Thom Haye, Beckham memilih pendekatan kolektif dalam memandang kompetisi untuk mendapat pos utama. Ia tidak larut dalam perbandingan personal, tetapi lebih fokus pada kontribusi terhadap tim.
“Ya, (untuk) persaingan, ya karena siapapun yang bertanding, yang penting Indonesia bisa memenangkan pertandingan dan siapapun yang dapat kesempatan harus membuktikan itu,” tuturnya.
Perspektif ini memperlihatkan kedewasaan berpikir Beckham dalam menavigasi ruang penuh tekanan di Timnas. Ia tidak terobsesi menjadi pusat perhatian, tetapi berorientasi pada kontribusi dan kontinuitas performa. Dengan mentalitas seperti ini, debut Beckham bukan sekedar catatan statistik, melainkan fondasi dari karier internasional yang menjanjikan. Dedikasi dan sikapnya selalu utuh, menjawab panggilan bangsa dengan kepala dingin dan kerja keras yang tinggi.