Bojan Hodak Ungkap Piala Presiden Tidak Ideal, Tapi Wajib Jadi Batu Loncatan Bagi Persib Bandung
2 min read
Persib akan kembali turun di Piala Presiden 2025, turnamen pramusim yang sejak 2015 menjadi ajang pemanasan sekaligus pengukur kesiapan menjelang Liga 1. Tapi bagi Bojan Hodak, gelaran ini bukan datang di saat yang tepat. Jadwal yang terlalu berdekatan dengan awal masa latihan membuat ruang persiapan menjadi sempit.
“Piala Presiden sebenarnya bukan turnamen dengan waktu terbaik untuk dimainkan, tetapi seperti tahun lalu, kami akan menjadikannya sebagai persiapan untuk liga,” ujar Bojan. Sebuah pernyataan jujur yang menunjukkan pendekatan rasionalnya terhadap agenda kompetisi lokal.
Namun begitu, Bojan tidak menolak ajang ini. Sebaliknya, ia ingin memanfaatkannya secara maksimal sebagai laboratorium untuk menyatukan wajah baru dalam sistem permainan yang sedang dibentuk. Ia ingin mencoba skenario, meraba formasi, dan melihat respons para pemain ketika menghadapi tekanan pertandingan resmi meski berlabel pramusim.
Persib musim ini tidak hanya fokus di Liga 1. Mereka juga kembali tampil di AFC Champions League Two, level kompetisi Asia yang membutuhkan kedalaman dan konsistensi performa yang lebih tinggi. Karena itu, setiap pertandingan pramusim menjadi kesempatan emas untuk membangun kesiapan kolektif.
“Tahun ini, tentu saja kami juga ingin melakukan sedikit lebih baik di AFC. Jadi saya harap kami bisa mempersiapkan diri dengan baik,” tambahnya. Kata “sedikit lebih baik” di sini bisa dimaknai sebagai keinginan untuk tidak hanya tampil, tapi juga bersaing di level kontinental.
Piala Presiden bukan tempat utama untuk mencari piala. Tapi di bawah Bojan, turnamen ini akan dijadikan ajang uji daya tahan sistem baru. Eksperimen-eksperimen taktik akan diluncurkan, termasuk rotasi peran beberapa pemain baru yang belum pernah bermain bersama sebelumnya.
Jika musim lalu Bojan berhasil membawa tim juara dengan pendekatan praktis, musim ini ia menghadapi tantangan baru: menciptakan sepak bola yang efisien tapi tetap dinamis di tengah transisi besar-besaran skuad. Dan Piala Presiden akan jadi langkah pertama dari rute yang jauh lebih berat.