Makna Nomor 6 Beckham Putra di Timnas: Bukan Soal Angka, Tapi Soal Kesempatan dan Kebanggaan
2 min read
Beckham Putra Nugraha tak pernah benar-benar terpikir untuk mengenakan nomor punggung 6. Sepanjang kariernya bersama Persib Bandung, angka yang melekat di punggungnya adalah nomor 7, sebuah simbol yang sudah menjadi identitas personalnya di klub.
Namun dalam balutan jersey Tim Nasional Indonesia, angka tersebut tak tersedia. Nomor 7 telah lebih dahulu identik dikenakan oleh Marselino Ferdinan. Maka ketika pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, memilih nomor 6 untuknya, Beckham tak menggugat. Ia menerimanya tanpa pretensi dan justru menjadikannya pijakan awal dalam perjalanan barunya di kancah sepak bola internasional.
Gelandang serang berusia 24 tahun ini memang tidak menempatkan simbolisme angka di atas esensi permainan. Dalam penjelasan lugasnya selepas pertandingan melawan Tiongkok pada 6 Juni 2025, ia menekankan bahwa pemilihan nomor tersebut murni merupakan keputusan sang pelatih.
“Sebetulnya dipilihin coach Patrick Kluivert, jadi saya hanya mengikuti saja. Yang penting saya main maksimal, itu tidak masalah,” kata Beckham Putra saat diwawancara selepas laga.
Dalam dunia sepak bola, nomor punggung seringkali dimaknai lebih dari sekedar pembeda di lapangan. Ia bisa menjadi ekspresi ego, representasi posisi, atau bahkan penegasan status. Namun bagi Beckham, nomor punggung 6 tak serta-merta menandakan pergeseran posisi dari gelandang serang ke gelandang tengah bertahan. Ia hanya menjalaninya sebagai bagian dari kehormatan, mengenakan lambang Garuda di dada dan menjadi bagian dari sejarah.
Laga kontra Tiongkok menjadi momen penting. Tidak hanya karena Indonesia berhasil menang 1-0 dalam laga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga berkat penalti Ole Romeny pada menit ke-45, tetapi karena di pertandingan inilah Beckham mencatat debutnya bersama Timnas senior. Ia masuk pada menit ke-74 menggantikan Yakob Sayuri. Sebuah langkah kecil di atas kertas, tetapi besar dalam pengalaman.
Bagi pemain yang akrab disapa Etam tersebut, setiap menit di atas lapangan adalah ruang belajar dan pembuktian. Di hadapan ribuan pasang mata yang memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, ia menjalani debut yang emosional.
“Tentunya ini menjadi suatu kebanggaan buat saya, karena saya tidak menyangka bisa bermain di hadapan ribuan suporter Indonesia. Tentunya ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri buat saya, dan tentunya ini sangat menyenangkan karena bisa membawa nama Indonesia,” kata Etam saat mengungkapkan perasaannya selepas debut.
Pernyataan ini mencerminkan sesuatu yang lebih dalam dari sekedar tanggung jawab profesional. Ada kedalaman emosi, kesadaran historis, dan rasa keterikatan terhadap bangsa. Nomor punggung 6 dalam konteks ini menjadi penanda, bukan sekadar angka, tetapi simbol awal dari perjalanan panjang Beckham Putra di panggung tertinggi sepak bola nasional.
Kehadirannya di Timnas membuka lembaran baru bagi karier sang pemain, sekaligus menunjukkan bahwa identitas tak selamanya melekat pada angka. Sebaliknya, justru bagaimana seorang pemain mengisi peran dan memberikan kontribusi yang akan dikenang publik, jauh melampaui simbol numerik yang tertulis di punggung jersey.