Adaptasi Pemain Baru Jadi Tantangan, Bojan Minta Waktu
2 min read
Banyaknya wajah baru dalam tubuh Persib musim ini membawa optimisme dan tantangan secara bersamaan. Jika musim lalu skuad relatif stabil, musim ini Bojan Hodak harus bekerja dari lembar kosong. Setengah dari komposisi utama berubah. Itu berarti, perlu waktu untuk membangun kembali identitas tim.
“Kami punya banyak pemain baru, jadi ini butuh waktu. Sama seperti kalian di sini, jika saya perkenalkan orang baru, butuh waktu untuk saling mengenal,” kata Bojan saat menjawab pertanyaan wartawan di GBLA.
Persib mendatangkan pemain dari berbagai latar belakang, dari Brasil hingga Wales, dari Liga Kamboja hingga klub Arab Saudi. Mereka memiliki karakter bermain yang berbeda, pemahaman taktik yang berbeda, bahkan bahasa sepak bola yang berbeda. Menyatukan semua dalam satu harmoni bukan perkara gampang.
Adaptasi tidak hanya soal kemampuan berlatih, tapi juga bagaimana pemain memahami kultur ruang ganti, keinginan pelatih, serta ekspektasi bobotoh. Di sinilah peran Bojan menjadi krusial: membangun chemistry bukan hanya dari program latihan, tapi juga dari manajemen emosi dan komunikasi.
“Ini akan butuh sedikit waktu, tapi saya yakin kami bisa tampil baik tahun ini,” lanjutnya. Keyakinan itu lahir dari pengalaman Bojan sebelumnya: bagaimana ia membentuk tim tangguh dalam waktu singkat, dan membawa Persib menjuarai Liga 1 secara back-to-back.
Namun kali ini situasinya lebih kompleks. Tidak hanya harus menggantikan banyak nama lama, Bojan juga harus membangun fondasi jangka panjang—bukan hanya tim untuk satu musim. Para pemain baru ini bukan sekadar pelapis, mereka adalah bagian dari pondasi baru Persib.
Bojan meminta waktu. Tapi waktu di Persib bukan sekadar jam atau hari. Itu adalah ruang yang penuh tekanan. Dan itulah kenapa ia tahu, proses ini harus dibarengi dengan hasil sesegera mungkin. Adaptasi bukan alasan—itu hanya fase. Sisanya: pembuktian.