28 November 2024

Explore Persib

Persib Bandung dan Olahraga Jawa Barat

MENUNGGU KEMBALI SINAR FEBRI HARIYADI

2 min read

Febri Hariyadi pemain yang sejauh ini sepanjang karir profesionalnya hanya membela satu klub, yakni Persib Bandung. Bergabung ke tim senior Persib sejak Liga musim 2016 bersama dua kompatriotnya Gian Zola dan Henhen Herdiana. Setelah hengkangnya Zola dan dipinjamkannya Henhen, praktis hanya Febri yang masih bertahan di klub kebanggaan warga Jawa Barat ini. Pada awalnya, penampilan Febri langsung menimbulkan decak kagum bagi siapapun yang melihat. Maklum, rasa-rasanya bobotoh sudah lama tidak melihat talenta muda luar biasa yang lahir di Bumi Pasundan. Oleh karena itu, kemunculan Febri (dan juga Zola tentunya) bak oase di tengah gurun pasir!

Apalagi, pada saat itu Persib yang dilatih Coach Djajang Nurdjaman terkenal dengan pola permainannya yang mipir gawir alias mengandalkan sisi lapangan untuk membongkar pertahanan musuh. Klop lah sudah rasanya, dengan kecepatan dan kemampuan one on one Febri cukup mudah bagi dia untuk memberikan ancaman pada lawan. Terbukti di musim perdananya bermain di Turnamen tertinggi pengganti Liga yaitu TSC 2016, Febri berhasil mencatatkan 14 penampilan dan menjadi salah satu pemain yang sering dilanggar lawan. Bahkan duetnya saat itu dengan playmaker asal Argentina Marcos Flores kerap disebut sebagai kombinasi yang mematikan. Wonderkid!

Di musim-musim berikutnya, setelah Kompetisi resmi di Indonesia kembali digulirkan otomatis posisi Febri Hariyadi di posisi winger Persib tidak tergantikan dan dirinya pun kerap bolak-balik dipanggil untuk memperkuat Tim Nasional Indonesia diberbagai ajang Internasional seperti SEA Games 2017, Asian Games 2018, dan AFF Cup 2018. Puncaknya, Febri mampu mencetak 9 gol dalam satu musim bagi Persib di kompetisi Liga 1 2019. Catatan yang cukup impresif bagi pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap.

Namun, penampilan-penampilan memukau Febri di awal kemunculannya seakan mulai sirna akhir-akhir ini. Performa yang inkonsisten, decision making yang acapkali tidak tepat, dan dribble-dribble yang tak lagi memikat seakan menjadi hal lumrah bagi seorang Febri belakangan ini. Bahkan, di musim kompetisi Liga 1 2023/24 yang sedang bergulir ini pertandingan debut Febri pada pekan ke-3 melawan Dewa United harus berujung pada kartu merah. Tragis!

Well, di usianya yang baru menginjak ke-27 seharusnya menjadi usia emas dan top performance bagi seorang pesepakbola dalam karirnya. Tidak ada kata terlambat, karena penulis sangat yakin dengan skill yang dimilikinya Febri Hariyadi akan mampu kembali bersinar dan memberikan penampilan-penampilan terbaiknya bagi Persib Bandung dan Tim Nasional Indonesia di waktu yang akan datang. Wallahu A’lam Bishawab, hanya waktu dan Febri yang mampu menjawabnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *